Di kalangan pegawai kantoran dan anak sekolahan, batik merupakan kewajiban. Tiap hari Jumat, bermacam motif dan jenis batik mereka kenakan untuk melestarikan kearifan lokal yang sudah ditasbihkan menjadi cagar budaya dunia oleh UNESCO ini.
Sulitnya proses pembuatan sehelai kain batik, terutama batik tulis, menjadikan harganya terbilang mahal. Selain itu, perawatan batik pun ternyata perlu siasat khusus untuk menjaga kecerahan warnanya agar tak pudar.
Menurut Putri, salah satu pegawai Toko Batik Gunawan Setiawan, Jalan Cakra, Nomor 57, Kampung Kauman, Solo, merawat kain batik agar tetap indah sangatlah mudah. Para pemakai dan pecinta batik bisa melakukan beberapa proses seperti di bawah ini.
1. Jika Anda akan mencuci pakaian batik, terlebih dahulu pisahkan dengan pakaian lain. Saat mencuci, usahakan tidak menggunakan detergen atau sabun colek yang membuat warna batik cepat pudar. Untuk mensiasatinya, gunakanlah sabun lerak supaya warnanya tetap cerah. Sabun lerak adalah sabun khusus untuk mencuci batik yang terbuat dari melati.
2. Jangan mencuci kain batik dengan menggunakan mesin cuci dan sikat. Terutama bagi batik yang terbuat dari sutera dan tenunan tangan. Cukup cuci kain batik dengan cara menguceknya menggunakan tangan kucek dengan lembut.
3. Pada proses pengeringan awal, kain batik lebih baik jangan diperas karena akan menjadi kusut. Anda lebih baik mengurut kain dari atas ke bawah agar air lepas dari batik.
4. Pada proses pengeringan selanjutnya, kain batik jangan dijemur langsung di bawah sinar matahari. Anda cukup menggantungkanya dengan hanger dan dijemur di ruang terbuka yang beratap agar bisa terkena angin.
5. Bila menyeterika kain batik, atur suhu seterika jangan sampai terlalu panas. Cukup dengan kondisi hangat.
6. Simpan kain batik di almari dengan ratus wangi untuk menghindari rengat. Atau bisa juga dengan merica dan akar wangi yang dibuntel dengan kain.
Tips di atas cukup mudah bukan? Selamat mencoba.
No comments:
Post a Comment